Cara budidaya
Cengkih cocok tumbuh di daerah beriklim
panas dengan curah hujan cukup merata. Pertumbuhan paling optimal berada pada
ketingian 300-600 m dpl dengan suhu 20-30 drajat c pada malam hari.
- Pembibitan
Carar pembibitan yang dianjurkan, yaitu
dengan penyemaian biji. Pilih bibit tipe Zanzibar. Jika tipe ini sulit
diperoleh, pilih benih bersertifikat atau diperoleh langsung dari penangkar
/penjual bibit terpercaya.
Penyemaian dilakukan di bedengan atau polybag berukuran kecil. Dalam jumlah terbatas, benih dapat langsung disemaikan di bedengan pemeliharaan.
Selanjutnya, dilakukan pemeliharaan bibit.
Untuk mempercepat pertumbuhan, beri pupuk NPK sebanyak 1 gram untuk tiap batang
bibit pada umur 3-4 bulan dan 2 gram untuk tiap batang pada umur 8 bulan.
Lakukan seleksi bibit. Setelah berumur 2 tahun, bibit dapat di pindahkan ke
areal tanam.
Jenis cengkih yang biasa ditanam di Indonesia, yaitu si putih, si kotok, Zanzibar dan ambon. Diantara empat jenis tipe tersebut, tipe Zanzibar merupakan cengkih terbaik untuk dibudidayakan karena mempunyai daya adaptasi yang luas, berproduksi tinggi, dan berkualitas baik.
Gambar bunga beberapa tipe cengkih
1. Bunga cengkih Zanzibar, agak langsing, berwarna hijau, dan menjadi kemerahan setelah matang petik.
3. Bunga cengkih si kotok. berwarna hiaju saat muda dan jika matang menjadi kuning dengan warna merah pada bagian pangkal.
4. cengkih si putih. Tetap berwarna hijau muda atau putih meskipun sudah matang petik.
Gambar daun beberapa tipe cengkih.
2. Daun cengkih tipe Ambon
4. Daun cengkih tipe si putih
- Penanaman
Lakukan penanaman diawal musim hujan.
Sebaiknya penanaman dilakukan pagi hari (pukul 6.30-10.00) atau pada sore hari
(pukul 15.00-17.30). berikut ini tahapan penanaman.
a)
Gali lubang tanam dengan ukuran sedikit lebih
besar dari gumpalan tanah yang membungkus akar bibit.
b)
Lepas pembungkus gumpalan tanah secara
hati-hati. Potong potong akar tunggang yang bengkok dan terlalu panjang hingga
tinggal 25-30 cm.
c)
Masukan bibit beserta gumpalan tanah kedalam
lubang sampai batas leher akar.
d)
Tutup lubang dengan tanah sampai agak
menggunung. Selanjutnya siram tanah tersebut.
e)
Beri peneduh buatan setinggi 30 cm di atas
tinggi tanaman dengan intensitas sekitar 50%.
- Pemeliharaan
·
Lakukan penyulaman untuk bibit yang
pertumbuhannya tidak normal. Lakukan penyulaman dua kali seminggu pada dua
minggu pertama sesudah tanam. Pada umur 3-4 minggu, tanaman diperiksa sekali
seminggu dan pada umur 1-6 bulan diperiksa sekali sebulan. Untuk mencegah
tumbuh gulma, Tanami tanaman penutup tanah jika lahan belum langsung ditanami.
Jika gulma tidak tertangani, semprot dengan herbisida. Lakukan penyiangan 2-3
minggu sekali pada bedengan pembibitan. Saat pertumbuhan tanaman, areal tanam
cnegkih juga harus selalu bersih dari gulma, terutama sekitar perakaran.
·
Pembumbunan perlu dilakukan 2-3 tahun sekali
menggunakan garpu tanah atau cangkul. Pemangkasan tanaman cengkih hanya dilakukan
pada cabang air (pertumbuhan sangat cepat dan lurus ke atas, berwarna lebih
muda, luas antar daun lebih panjang dan banyak mengandung air), cabang atau air
yang mongering, dan batang ganda. Gunakan gunting pangkas atau gergaji. Cara
memangkasnya miring ke atas. Sebaiknya luka pangkasan dilumuri bahan pelindung
seperti paraffin terutama untuk dahan atau cabang yang berukuran besar.
·
Pemupukan diberikan dua kali setahun, yaitu awal
penghujan dan awal kemarau. Pemupukan organic diberikan sekali setahun dengan
dosis 30-60 kg/pohon, dibenamkan dalam parit sekitar tajuk pohon. Pupuk
anorganik/ NPK diberikan dengan dosis 100-500 gram/pohon. Selain itu lakukan
penyiraman terutama dimusim kemarau.
- Hama dan penyakit
Berikut ini hama yang perlu diwaspadai:
a)
Rayap
b)
Penggerek batang
c)
Uret
Selain hama, berikut ini penyakit
yang sering menyerang tanaman cengkih.
a)
Bakteri pembuluh kayu cengkih (BPKC)
b)
Penyakit cacar daun cengkih (CDC)
c)
Penyakit busuk pangkal ranting (Panu)
d)
Penyakit embun jelaga
- Pemanenan
Biasanya tanaman cengkih berproduksi pada
umur 4,5-8,5 tahun. Cengkih tipe Zanzibar berproduksi pada umur 4,5-6,5 tahun.
Sedangkan tipe sikotok dan siputih berproduksi pada umur 6,5-8,5 tahun. Cengkih
yang dirawat dengan baik masih dapat berproduksi rata-rata 12 kg/tahun pada
umur lebih dari 30 tahun. Untuk memperoleh hasil yang bermutu baik, bunga
cengkih harus dipetik pada saat matang petik, yaitu pada saat kepala bunga
kelihatan sudah penuh, tetapi belum membuka. Waktu pemetikan sangat tergantung
pada iklim setempat. Di daerah jawa dan sekitarnya, panen dimulai pada bulan
mei dan berakhir pada bulan juli atau agustus. Di Maluku, panen panen
berlangsung pada bulan oktober-januari, sedangkan disebagian Sumatra pada bual
april-juli.
Bungan cengkih dipetik pertandan tepat diatas
buku daun terakhir dengan menggunakan kuku jari atau pisau kecil yang tajam.
Daun terakhir (termuda yang berdekatan dengan bunga) tidak boleh dipetik agar
tidak mengganggu pertumbuhan tunas berikutnya. Selanjutnya bunga yang sudah
dipetik dimasukan ke keranjang atau karung kecil. Setelah keranjang penuh,
masukan bunga ke karung besar untuk dibawa ke tempat pengolahan.