Followers

SAMPRAZAAN...SAMPURASUN... WILUJENG SUMPING.......

Kandungan Unsur Hara Pupuk Kandang Pada Beberapa Jenis Ternak

Pupuk kandang merupakan pupuk organik dari hasil permentasi kotoran padat dan cair (urine) hewan ternak yang umumnya berupa mamalia (sapi, kambing, kuda, babi) dan unggas (ayam, burung). Pupuk kandang ini paling umum dan sering digunakan petani untuk menyuburkan tanah pertaniannya.

Jumlah kotoran padat dan cair yang dihasilkan  masing-masing ternak dalam sehari berbeda-beda. Perbedaan jumlah kotoran hewan ditentukan oleh kondisi dan jenis hewan serta jumlah dan jenis pakan hewan tersebut.  Adapun jumlah kotoran beberapa jenis ternak tersaji pada tabel berikut:



Dari berbagai sumber

Pupuk kandang mengandung unsur hara lengkap yang dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhannya. disamping mengandung unsur hara makro seperti Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Kalium (K), pupuk kandang pun mengandung unsur hara mikro seperti Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), dan Sulfur (S). Unsur Fosfor dalam pupuk kandang sebagian besar berasal dari kotoran padat, sedangkan nitrogen dan kalium berasal dari kotoran cair. Kandungan unsur Kalium dalam kotoran cair lima kali lebih besar daripada kotoran padat. Sedangkan kandungan unsur Nitrogen dalam kotoran cair hanya 2 - 3 kali lebih besar dari kotoran padat.

Kandungan hara dalam kotoran ayam tiga kali lebih besar dari hewan ternak lainnya. Hal ini disebabkan lubang pembuangan ayam hanya satu sehingga kotoran cair dan padat tercampur. Kotoran Kambing mengandung unsur Nitrogen dan Kalium lebih tinggi dibandingkan kotoran sapi. Namun, sebenarnya komposisi kandungan unsur hara pupuk kandang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :
1. Jenis ternak,
2. Umur dan kondisi ternak,
3. Macam Pakan,
4. Bahan dan Hamparan yang digunakan serta
5. Perlakuan dan penyimpanan pupuk sebelum diaplikasikan ke lahan.

Berikut ini persentase kandungan hara pupuk kandang dari beberapa jenis ternak :

Dari berbagai sumber

Dilihat dari proses dekomposisinya, pupuk kandang dapat digolongkan menjadi dua yaitu PUPUK DINGIN dan PUPUK PANAS.

PUPUK DINGIN
Pupuk dingin merupakan pupuk yang terbentuk karena proses penguraian dipengaruhi oleh mikroorganisme dan berlangsung perlahan sehingga tidak membentuk panas. Contoh pupuk dingin antara lain: kotoran sapi, kerbau dan babi.

PUPUK PANAS
pupuk panas adalah pupuk yang terbentuk karena proses penguraian oleh mikroorganisme berlangsung cepat sehingga membentuk panas. Contoh pupuk panas diantaranya : Kotoran ayam, kambing dan kuda.

Penggunaan pupuk panas harus berhati-hati karena dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan pada tanaman atau bahkan akan menyebabkan tanaman menjadi kering dan mati. Sebaiknya pupuk panas harus memalui proses penguraian secara sempurna terlebih dahulu sebelum digunakan.

Demikian sedikit penjelasan tentang kandungan unsur hara pada pupuk kandang dari beberapa jenis ternak, semoga bermanfaat.

wassalam....
terima kasih sudah berkunjung ke blog saya.

Leave a Reply

Powered by Blogger.

About