Pupuk adalah zat yang mengandung hara yang sangat penting yang di butuhan oleh setiap tanaman. namun kadang kala keberadaan pupuk langka dan mahal, sehingga petani tidak dapat mendapatkannya. untuk menghindari hal tersebut, kita dapat membuatnya sendiri dengan bahan yang ada di sekitar kita, mudah dan murah, tapi perlu keuletan dan kemauan saja. ok.. langsung aja ya ke poko bahasan...
Alat yang mesti di siapkan :1. Golok atau Arit
2. Karung dan terpal
3. Talenan
4. Drum Plastik besar
5. Jrigen 5 liter atau lebih besar juga ga apa apa
6. Tongkat kayu pengaduk
7. Kain saringan
8. Ember
9. Gayung
10. Corong
11. Mesin giling atau alat pengiling daging
Bahan yang dibutuhkan :
1. Daun Kirinyuh sebanyak 1 kg
(Chromolaena
Odorata)
2. Kembang Bulan ( Tithonia Diversifolia) sebanyak 1 kg
3. Babadotan (Ageratum Conyzoides) sebanyak 3 ons
4. Sintrong (Crassocephalum Crepidioids) sebanyak 2 ons
5. Kaliandra (Calliandra Calothyrcus) sebanyak 1 ons
6. Pakoasi sebanyak 5 ons
7. Seruni (Sphagneticola Trilobata) sebanyak 1 ons
8. Bayam Liar (Amaranthus Spinosa) sebanyak 2 ons
9. Jalantir (Conyza Sumatrensis) sebanyak 1 ons
10. Tali Putri (Cuscuta Australis) sebanyak 1 ons
11. Buah Kersen (Muntingia Calabura L) sebanyak 1 kg lebih banyak lebih bagus
12. Kecoa sebanyak 40 ekor lebih banyak lebih bagus
13. Air kelapa tua sebanyak 1 liter
Langkah-langkah pembuatan :
1. Cacah (potong hingga menjadi kecil) semua bahan yang di perlukan, kemudian satukan dan rendam dengan air kelapa basi. tujuan perendaman ini adalah supaya pada saat penggilingan, mesin dapat menggiling dengan sempurna. Namun apabila tidak ada air kelapa tidak apa-apa hanya usahakan untuk menggunakan air seminimal mungkin.
2. Giling bahan yang sudah dicacah dengan mesin giling. namun apabila tidak ada mesin giling boleh di tumbuk atau menggunakan alat gilingan daging.
3. Setelah bahan sudah menjadi lembut, masukan kedalam tong, beri lubang sedikit di atas tutup tong atau drum tersebut karena bahan ini menghasilkan gas. kemudian putar (aduk) berlawanan dengan arah jarum jam selama dua minggu pertama sebanyak tiga kali sehari selama @ 15 menit. setelah 2 (dua) minggu pertama, waktu pemutaran menjadi fleksibel, boleh sehari sekali atau seminggu 3 kali. karena pada tahap ini tidak ada perkembangan yang signipikan pada bakteri walaupun setiap hari melakukan pemutaran.
4. Setelah minimal 2 bulan, pupuk sudah jadi, pada sata sudah jadi bahan akan berubah menjadi cairan dan ampasnya hanya tinggal sedikit.
5. Saring air dari tong tersebut, kemudian masukan ke wadah jerigen. ampas sisa bisa di campur lagi dengan bahan pupuk berikutnya.
6. pupuk sudah jadi dan siap untuk digunakan.
Bila ingin memproduksi pupuk lebih banyak, bisa menambahkan bahan sesuai kebutuhan dengan
tetap memperhatikan rasio bahan dengan mengikuti dosis diatas.
SELAMAT MENCOBA